BOYOLALI — Wakil Ketua Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklatcab) Kwarcab Boyolali, Dra. Sri Mardiyati, yang juga pendiri Yayasan Amal Ibu Pertiwi (YAIP) Boyolali menerima kedatangan Direktur PT. Yodya Karya (Persero), Ir. Delta Hatmantari. S, di kediamannya Karangbulu, Desa Mudal, Boyolali, Sabtu (20/3/2021) pagi. Kedatangan petinggi Perusahaan BUMN tersebut guna melihat langsung proses panen lebah madu jawa yang dibudidayakan oleh Sri Mardiyati.

Selain melihat secara langsung dan mencicipi lebah madu jawa, Petinggi Perusahaan plat merah tersebut juga melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) antara PT. Yodya Karya (Persero) dan pengelola lebah madu jawa dasa dharma.

Salah satu tujuan penandatanganan MOU tersebut yaitu memberikan stimulus bantuan untuk meningkatkan dan mengembangkan budidaya lebah madu jawa yang langka, selain itu untuk lebih banyak melakukan edukasi sosial dan memberikan wawasan kebangsaan kepada generasi muda seperti pramuka, menwa, bela negara dan para pelajar melalui budidaya lebah madu jawa.

Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan management Perusahaan PT. Yodya Karya serta sejumlah anggota pramuka Boyolali dari Saka Kencana, anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Boyolali (UBY) dan garda Bela Negara dari berbagai Kampus di Solo Raya.

Menurut Corporate Secretary PT. Yodya Karya, Kuttut Handhoko (52), kepada boyolali.pramuka.jateng.or.id, mengatakan “kami mewakili dari management Yodya Karya, sangat mengapresiasi dari kiprah Ibu Sri Mardiyati dalam membina adik adik pramuka, menwa, garda bela negara, pemuda-pemuda disini, kiprah tersebut kita dukung dalam wujud dukungan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) Yodya Karya, dimana kiprah ibu Sri Mardiyati bisa berkembang sehingga tidak hanya mewujudkan kegiatan edukasi untuk adik adik pramuka, garda bela negara serta menwa saja, tapi juga diwujudkan dengan bersinergi dengan Ibu Sri Mardiyati membentuk dan membuat Yayasan Amal Ibu Pertiwi (YAIP), disitu sebagai tempat membina dan menggembleng generasi muda agar berkontribusi, berkarya dan berbakti untuk negara dan sebagai wujud bela negara, itu kami dari Yodya Karya sangat mengapresiasi, oleh karena itu kami selalu kontinyu dalam binaan, dalam dampingan kegiatan dari madu dasa dharma Boyolali, Ujarnya.

Sementara itu Direktur PT. Yodya Karya, Ir. Delta Hatmantari. S (55), mengatakan, “kita BUMN itu untuk membantu khususnya di UMKM dalam sektor ekonomi. Dengan adanya bantuan ini kita berharap UMKM dalam hal ini adalah madu dasa dharma yang di Boyolali ini bisa mengembangkan usahanya ke lebih luas lagi atau meningkatkan prorgam ke tingkat yang lain. Bantuan yang sekarang adalah bantuan yang kedua kalinya dan itu sudah dibuktikan dari pihak madu dasa dharma, mengelola selain madu kemudian berkembang ke edukasi. Nah rasa dari madu ini rasanya juga lezat karena tidak ada campuran apapun karena saya tadi langsung menikmatinya, dan saya yakin ini bisa untuk menguatkan imun tubuh, apalagi disaat pandemi seperti sekarang ini, Ungkap perempuan kelahiran Magelang, 20 November 1966 tersebut.

Dengan adanya MOU antara PT. Yodya Karya dan Pengelola lebah madu dasa dharma Boyolali ini diharapkan bisa lebih mengembangkan edukasi kepada para generasi muda melalui Yayasan Amal Ibu Pertiwi (YAIP) Boyolali.

“yang pertamakan kita punya cita-cita untuk membuat sekolah seperti sekolah SMA selamat pagi indonesia, yang mana yang kami rekrut itu anak-anak yang miskin, anak-anak yatim dan anak-anak yang terlantar. Dan di sekolah ini kami tidak ada kompetisi tidak ada, tetapi pengembangan bakat, minat dan kompetensi secara maksimal. Anak-anak ini kita didik menjadi manusia seutuhnya, atau taman siswa, kurikulumnya ya kurikulum yang membentuk sumber daya manusia yang kritis, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan dan ketahanan nasional bukan kurikulum robot. Yang kedua saya merasa prihatin dengan kenakalan remaja sekarang ini, seperti aborsi, menghilangkan nyawa orang lain, dan kami berfikir andai saja anak anak yang dilahirkan itu tidak dibunuh atau dibuang atau disia siakan, kita kumpulkan, seandainya ada 100 anak sudah jadi satu bataliyon, yang akan saya didik benar-benar anak tersebut cinta NKRI, benar-benar anak ibu pertiwi bukan anak ibunya dan ini menjadi potensi yang luar biasa”, ujar Sri Mardiyati dengan berapi-api.

Kegiatan ini diakhiri dengan kunjungan lapangan ke gedung Yayasan Amal Ibu Pertiwi (YAIP) Boyolali yang berlokasi di Dampit, Desa Sudimoro, Kecamatan Teras, Boyolali.

Harapannya dengan adanya kegiatan ini dan melalui budidaya lebah madu jawa dasa dharma Boyolali semakin bisa memberikan edukasi sosial dan wawasan kebangsaan pada generasi muda. (Eksani/ Humas).

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *